Minggu, 27 April 2014

Makalah Adaptasi Konsep Biologi SD



ADAPTASI
1.      PENGERTIAN ADAPTASI

Lingkungan yang selalu berubah dari waktu ke waktu mempengaruhi kehidupan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Mereka dapat melangsungkan kehidupannya dengan tempat tinggal yang berubah denga dua pilihan, yaitu dengan cara berpindah tempat untuk mencari tempat hidup (habitat) yang baru yang lebih cocok atau tetap tinggal di tempat hidup semula dengan berusaha keras untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Bagi makhluk hidup yang dapat bertahan hidup bertahan terhadap pengaruh lingkungan, umumnya akan terus menetap pada tempat tinggal tersebut berarti organisme tersebut mampu beradaptasi terhadap lingkungannya. Proses penyesuaian inilah yang disebut adaptasi. Adaptasi yaitu salah satu kemampuan yang dimiliki oleh makhluk hidup untuk mempertahankan kelestariannya.

Salah satu contoh adaptasi yang menarik yaitu kasus Biston Betularia yaitu sejenis kupu- kupu yang umumnya hidup di hutan-hutan Inggris. Kupu-kupu ini ada yang berwarna putih da nada yang berwarna gelap. Selama revolusi industri Inggris populasi kupu-kupu berwarna gelap meningkat padahal sebelum revolusi industri populasi kupu- kupu putih lah yang banyak. Hal ini terjadi karena limbah pabrik berupa asap telah membunuh lumut pada pohon dan membuat pohon tempat tinggal kupu-kupu menjadi gelap. Kupu-kupu putih beradaptasi pada pohon yang di selimuti lumut, sedangkan kupu- kupu hitam beradaptasi pada pohon tanpa lumut. Karena meningkatnya daerah industri kupu-kupu menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar tidak dimangsa oleh pemangsanya.

Dapat disimpulkan bahwa adaptasi terhadap lingkungan merupakan salah satu mekanisme seleksi alam, dan seleksi alam merupakan suatu pengaruh yang menjelaskan adanya adaptasi.

2.      KLASIFIKASI ADAPTASI
Ada beberapa klasifikasi adaptasi yaitu:
A.    Adaptasi morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian makhluk hidup melalui perubahan bentuk organ tubuh yang berlangsung sangat lama untuk kelangsungan hidupnya. Adaptasi ini sangat mudah dikenali dan mudah diamati karena tampak dari luar. Contoh: aneka jenis paruh dan kaki burung, beragam tipe mulut serangga, aneka ragam jenis akar, batang dan daun pada tanaman.
  1. Adaptasi morfologi  pada hewan
  1. Burung
      Burung memiliki bentuk kaki yang berbeda-beda disesuaikan dengan tempat hidupnya dan jenis mangsa yang dimakannya. Berdasarkan lingkungan dan jenis makanan yang dimakannya, bentuk kaki burung dikelompokkan menjadi lima
  
      Bentuk paruh burung juga beraneka ragam. Keanekaragaman bentuk paruh burung sesuai dengan jenis makanannya.
  1. Serangga
Untuk memperoleh makanannya, serangga memiliki cara tersendiri. Salah satu bentuk penyesuaian dirinya adalah bentuk mulut yang bebedabeda sesuai dengan jenis makanannya. Bedasarkan jenis makanan yang dimakannya, jenis mulut serangga dibedakan menjadi empat, yaitu mulut pengisap, mulut penusuk, mulut penjilat, dan mulut penyerap.
1) Mulut pengisap
Mulut pengisap pada serangga bentuknya seperti belalai yang dapat digulung dan dijulurkan. Contoh serangga yang memiliki mulut pengisap adalah kupu-kupu. Kupu-kupu menggunakan mulut pengisap untuk mengisap madu dari bunga.
2) Mulut penusuk dan penghisap
Mulut penusuk dan penghisap pada serangga memiliki ciri bentuk yang tajam dan panjang. Contoh serangga yang memiliki mulut penusuk dan penghisap adalah nyamuk. Nyamuk menggunakan mulutnya untuk menusuk kulit manusia kemudian menghisap darah. Jadi, selain mulutnya berfungsi sebagai penusuk juga berfungsi sebagai pengisap.
3) Mulut penjilat
Mulut penjilat pada serangga memiliki ciri terdapatnya lidah yang panjang dan berguna untuk menjilat makanan berupa nektar dari bunga, contoh serangga yang memiliki mulut penjilat adalah lebah.
4) Mulut penyerap
Mulut penyerap pada serangga memiliki ciri terdapatnya alat penyerap yang mirip spons (gabus). Alat ini digunakan untuk menyerap makanan terutama yang berbentuk cair. Contoh serangga yang memiliki mulut penyerap adalah lalat.
  1. Unta
Unta hidup di daerah padang pasir yang kering dan gersang. Oleh karena itu bentuk tubuhnya disesuaikan dengan keadaan lingkungan padang pasir. Bentuk penyesuaian diri unta adalah adanya tempat penyimpanan air di dalam tubuhnya dan memiliki punuk sebagai penyimpan lemak. Hal inilah yang menyebabkan unta dapat bertahan hidup tanpa minum air dalam waktu yang lama.
  1. Bentuk Gigi secara khusus
Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi taring besar dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan ujung pemotong yang tajam untuk mencabik-cabik mangsanya.
  1. Bentuk Moncong
  • Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba Amerika Tengah dan Selatan.
  • Makanan trenggiling adalah semut, rayap, dan serangga lain yang merayap.
  • Hewan ini mempunyai moncong panjang dengan ujung mulut kecil tak bergigi dengan lubang berbentuk celah kecil untuk mengisap semut dari sarangnya.
  • Hewan ini mempunyai lidah panjang dan bergetah yangdapat dijulurkan jauh keluar mulut untuk menangkap serangga
  1. Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan
Berdasarkan tempat hidupnya, tumbuhan dibedakan menjadi sebagai berikut.
  • Xerofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering, contohnya kaktus. Cara adaptasi xerofit. antara lain mempunyai daun berukuran kecil atau bahkan tidak berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri), batang dilapisi lapisan lilin yang tebal, dan berakar panjang sehingga berjangkauan sangat luas.
  • Hidrofit. yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair, contohnya teratai, Cara adaptasi hidrofit, antara lain berdaun lebar dan tipis, serta mempunyai banyak stomata. Batangnya  berongga  berisi udara sehingga bias mengapung.
  • Higrofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan lembap, contohnya tumbuhan paku dan lumut.
  • Daun; Tumbuhan insektivora (tumbuhan pemakan serangga), misalnya kantong semar, memiliki daun yang berbentuk piala dengan permukaan dalam yang licin sehingga dapat menggelincirkan serangga yang hinggap. contoh lainnya yaitu venus flytrap, Dengan enzim yang dimiliki tumbuhan insektivora, serangga tersebut akan dilumatkan, sehingga tumbuhan ini memperoleh unsur yang diperlukan.
  • Bunga; Bentuk bunga tumbuhan  juga dapat dianggap sebagai adaptasi morfologi. Bentuk bunga  ini berkaitan dengan cara penyerbukannya. Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu serangga umumnya memiliki warna perhiasan bunga yang menarik.
  • Akar; Akar tumbuhan gurun kuat dan panjang,berfungsi untuk menyerap air yang terdapat jauh di dalam tanah. Sedangkan akar hawa pada tumbuhan bakau untuk bernapas.
B.     Adaptasi Fisiologi
Adaptasi Fisiologi adalah penyesuaian diri makhluk hidup melalui fungsi kerja organ bisa bertahan hidup. Adaptasi ini berlangsung di dalam tubuh, sehingga sulit untuk diamati.
Beberapa contoh  adaptasi fisiologi
  • Adaptasi Fisiologi pada Manusia
  1. Jumlah sel darah merah orang yang tinggal di pegunungan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tinggal di pantai/dataran rendah.
  2. Ukuran jantung para atlet rata-rata lebih besar dari pada ukuran jantung orang kebanyakan.
  3. Pada saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine (air seni).
  • Adaptasi Fisiologi pada Hewan
  1. Berdasarkan jenis makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi karnivor (pemakan daging). herbivor memakan tumbuhan), serta omnivor (pemakan daging dan turnbuhan). Penyesuaian hewan-hewan tersebut terhadap jenis makanannya. antara lain terdapat pada ukuran (panjang) usus dan enzim pencernaan yang berbeda. Untuk mencerna tumbuhan yang umumnya mempunyai sel-sel berdinding sel keras, rata-rata usus herbrvor lebih panjang daripada usus karnivor:
  2. Sistem Pencernaan Khusus pada hewan Ruminansia (pemakan rumput), memiliki tipe pencernaan khusus untuk mencerna rumput-rumputan yang memiliki dinding sel. Hewan ini bisa mencerna makanan di lambung.
  3. Kecepatan Metabolisme. Ketika  berada di daerah dingin , kecepatan metabolism hewan berdarah panas  akan meningkat.
  4. Sistem Kerja Tubuh pada Ikan Air Laut. Ikan air laut menghasilkan urine yang lebih pekat dibandingkan dengan ikan sungai. Hal ini disebabkan kadar garam air laut lebih tinggi daripada kadara garam air tawar, sehingga menyebabkan ikan air laut kek Akibatnya, kadar garam dalam darahnya menjadi tinggi sehingga mengurangi kepekatan cairan dalam tubuhnya, ikan mengeluarkan urine yang pekat.
  • Adaptasi Fisiologi pada Tumbuhan
  1. Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh serangga mempunyai bunga yang berbau khas.
          2.      Tumbuhan tertentu menghasilkan zat khusus yang dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan lain atau melindungi diri terhadap herbivor. Misalnya. semak azalea di Jepang menghasilkan bahan kimia beracun sehingga rusa tidak memakan daunnya (zat alelopati).
C.    Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku adalah perubahan perilaku suatu organisme untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
1)      Penyesuaian Hewan Dalam Melindungi Diri
a.       Mimikri
Mimikri yaitu perubahan warna kulit hewan sesuai lingkungan tempat ia tinggal, contohnya bunglon. Apabila bunglon tinggal di daun yang hijau, tubuhnya akanberwarna hijau seperti daun. Serangga juga memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya seperti belalang yang memiliki bentuk seperti daun dan ranting. Hal ini menyebabkan bunglon terhindar dari pemangsanya
b.      Autotomi
Autotomi yaitu mengelabuhi musuh dengan cara memutuskan ekor. Cecak merupakan contoh hewan yang ekornya mudah putus, dalam keadaan bahaya, cecak akan menggunakan cara itu untuk mengelabuhi musuh.
c.       Hibernasi
Pada saat musim dingin ular bartahan hidup dengan cara hibernasi, yaitu terlelap pada tidur khusus yang sengaja dilakukan pada saat musim dingin.
d.      Estivasi
Estivasi yaitu tidur dikala musim panas, pada saat musim panas beberapa hewan bergerak mencari perlindungan dan tidur karena udaranya sangat panas dan kering. Contoh hewan yang melakukan estivasi yaitu kelelawar dan tupai.
e.       Munculnya paus ke permukaan laut.
Paus merupakan hewan mamalia yang hidup diair. Mereka bernafas menggunakan paru – paru untuk mrnghirup undara yang menggandung oksigen, hewan tersebut muncul kepermukaan air laut.
f.       Pengeluaran cairan tinta (tentacles) oleh cumi-cumi dan gurita.
Untuk melindungi diri dalam keadaan bahaya cumi-cumi dan gurita akan mengeluarkan tinta hitam dari tubuhny, sehingga musuh tidak dapat mengetauhi keberadaannya karena lingkungannya gelap.
g.      Perilaku Produksi
Dalam perilaku reproduksi, biasanya seekor hewan jantan bertarung dengan jantan lain. Hal ini terjadi agar dapat menguasai si betina dan dapat melakukan perkawinan untuk berkembang biak. Ada pula jantan yang menunjukkan bagian-bagian tertentu dari tubuhnya untuk menarik perhatian si betina. Contohnya, burung merak jantan akan mengembangkan bulu ekornya untuk menarik perhatian betina saat musim kawin.
h.      Adaptasi tingkah laku rayap
Pada saat mengalami pengelupasan kulit, hewan flagellata pada usus bagian belakang rayap ikut terkelupas. Untuk mendapatkan kembali flagellata tersebut, rayap biasanya memakan kembali kelupasannya kulitnya.
i.        Tingkah laku lebah, kelabang dan kalajengking
Lebah, kelabang, dan kalajengking melindungi diri dari musuhnya dengan cara mengeluarkan racun yang terdapat pada ujung ekornya. .Kalajengking
j.         Siput
Siput memiliki cangkang yang seperti rumah baginya. Cangkangnya kuat untuk melindunginya dari musuh siput akan masuk ke dalam cangkang tersebut jika terancam oleh musuhnya selain sipu, kura-kura dan penyu juga memiliki cangkang yang bisa melindungi mereka, namun penyu tidak bisa masuk ke dalam cangkangnya.
k.      Walang Sangit
Walang sangit melindungi dirinya dari musuh dengan cara mengeluarkan bau yang sangat menyengat yang dapat mengusir musuhnya.
l.        Landak
Landak mempunyai kulit berduri dan kaku. Saat ada musuh landak mengembangkan duri nya dan berusaha membelakangi musuhnya itu lalu menyerang dengan durinya. Walau duri landak tidak beracun namun dapat melukai musuhnya.
m.    Luing atau kaki seribu
Kulit luing terdiri dari ruas-ruas yang keras. Pada saat mendapatkan serngan dari musuh luing dengan cepat menggulung badannya untuk melindunggi dirinya. Hewan lain yang dapat menggulung badannya yaitu trenggiling
n.      Musang, kecoa, kumbang dan ular tak berbisa
Hewan-hewan tersebut memiliki prilaku sama saat terancam dari musuhnya. Mereka pura-pura mati sehingga musuhnya mengira mereka benar mati dan meninggalkan mereka. Setelah itu mereka berusaha untuk lari.
2)      Penyesuaian Tumbuhan Dalam Melindungi Diri Dari Musuh
Tumbuhan memiliki bagian tubuh yang berguna untuk melindungi diri. Bagian tubuh setiap tumbuhan tersebut berbeda-beda. Beberapa cara tumbuhan melindungi diri dari musuhnya.
a.       Bambu
Saat menyentuh bambu, tangan akan terasa gatal. Hal ini karena bambu mempunyai rambut-rambut halus. Rambut-rambut halus tersebut dapat menyebabkan gatal-gatal di kulit.
b.      Salak, Bunga Mawar, dan Putri Malu
Tanaman salak, bunga mawar, dan putri malu mempunyai duri. Duri ini untuk melindungi diri dari musuhnya. Duri tersebut dapat melukai hewan yang mencoba mengganggunya.
c.       Pohon Nangka, Pohon Karet, dan Bunga Kamboja
Jenis-jenis tumbuhan tersebut mampu mengeluarkan getah. Getah dapat menempel ke tubuh hewan yang mengganggunya. Getah yang menempel menyebabkan hewan sulit bergerak. Dengan demikian, tumbuhan tersebut terhindar dari gangguan hewan.
d.      Buah Durian
Kulit buah durian memiliki duri yang sangat tajam. Duri ini sebagai alat pertahanan diri dari musuhnya. Adanya kulit berduri ini membuat biji yang berada di dalam buah terlindung. Biji pada buah durian dapat digunakan sebagai alat perkembangbiakan.
e.       Buah Belimbing
Buah belimbing saat masih muda terasa pahit dan sepat. Oleh karena itu, tidak ada hewan yang memakan buahnya. Dengan demikian, biji di dalam buah belimbing terlindungi. Biji ini digunakan sebagai alat perkembangbiakan. 

DAFTAR PUSTAKA

             Sunarto, Nono. 2004. Materi dan pembelajaran IPA SD. Jakarta: UT
             Yosaphat dkk. 2007. Konsep dasar IPA SD. Jakarta: UT
             Sulistyanto, Heri. 2008. IPA5 untuk kelas 5 SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas
             Rositawati, S. 2008. Senang belajar IPA5 untuk kelas 5 SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas


Tidak ada komentar:

Posting Komentar