ILMU KEALAMAN DASAR
Tentang
“METODE ILMIAH
SEBAGAI DASAR IPA”
Oleh :
NAMA : AMRI RAZAK
NIM/BP : 1200557/2012
SESI : R.13
PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UPP
IV BUKITTINGGI
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2012
DAFTAR ISI
Halaman
Judul............................................................................................................... 1
Kata Pengantar
……………………………………..……………..........……............. 2
Daftar Isi ……………...……………….....………..……………..........................….. 3
BAB I PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
……………………………..………………..................... 4
2.
Rumusan
Masalah........................................................................................ 4
3. Tujuan ......................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Ilmu Dan Pengetahuan………………………………......................................
5
B. Pengertian Metode Ilmiah................................................................................. 6
C.
Ciri-Ciri Metode Ilmiah..................................................................................... 7
D.
Kriteria Sebuah Metode Ilmiah Yang Baik....................................................... 7
E.
Langkah-Langkah Operasional
Metode Ilmiah................................................. 8
F.
Keunggulan Dan Keterbatasan Metode Ilmiah.................................................. 10
G.
Sikap Ilmiah.................................................................................................. 10
BAB III PENUTUP
1.
Kesimpulan
………………………………………………………………….. 12
2.
Saran
................................................................................................................. 12
DAFTAR
PUSTAKA ………………………………………...…………………….... 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Manusia
sebagai makhluk hidup diberi akal budi oleh Tuhan, dengan akal budi manusia
timbul rasa ingin tahu yang selalu berkembang dan tak pernah ada puasnya. Rasa
ingin tahu yang terus berkembang dan tanpa batas menimbulkan perbendaharaan
pengetahuan pada manusia. Pengetahuan yang diperoleh akhirnya tidak terbatas
pada obyek-obyek yang dapat diamati dengan panca indera saja, tetapi juga
masalah lain yang berhubungan dengan baik atau buruk, indah atau tidaknya, dan
sebagainya. Manusia melalui panca indera yang manusia miliki dapat menerima
rangsangan dan memberikan tanggapan terhadap semua rangsangan, termasuk gejala
di alam semesta ini. Tanggapan gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa alam
merupakan suatu pengalaman. Perkembangan pengetahuan lebih diperlancar lagi
dengan adanya tukar menukar informasi mengenai pengetahuan dan pengalaman
manusia yang satu dengan yang lain sehingga akumulasi pengetahuan berlangsung
cepat.
Manusia juga memiliki kecenderungan
untuk menanggapi rangsangan yang ada di sekitarnya, termasuk gajala-gejala di
alam semesta ini. Tanggapan terhadap gejala-gejala dan peristiwa-peristiwa yang
ada ini di alam semesta ini akan menjadi sebuah pegalaman yang akan terus berkembang
karena rasa keingin tahuan manusia. Pengalaman-pengalaman inilah yang nantinya
menjadi pengetahuan dan diwariskan kepada generasi berikutnya.
2.
Rumusan Masalah
a. Apa itu ilmu
dan pengetahuan?
b. Apa
pengertian dari metode ilmiah?
c. Bagaimana
ciri-ciri dan kriteria dari metode ilmiah?
d. Bagaimana
langkah-langkah dalam metode ilmiah?
e. Apa saja
sikap ilmiah itu?
3.
Tujuan
a.
Agar dapat membedakan antara ilmu dan pengetahuan.
b.
Memahami secara mendalam mengenai segala sesuatu yang
berhubungan dengan metode ilmiah.
c.
Mengetahui sikap-sikap ilmiah agar dapat di terapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ilmu Dan
Pengetahuan
Ilmu tentang alam merupakan kegiatan
manusia yang bersifat aktif dan dinamis. Artinya, hasil percobaan yang
dilakukan manusia akan menghasilkan suatu konsep yang mendorong dilakukannya
percobaan-percobaan berikutnya, karena ilmu alam bertujuan untuk mencari
kebenaran yang relatif dari suatu hal.
Tidak semua pengetahuan dapat
disebut ilmu, karena ilmu merupakan pengetahuan yang cara mendapatkannya harus
memenuhi syarat tertentu. Adapun syarat-syarat suatu pengetahuan dapat
dikatakan sebagai ilmu adalah sebagai berikut:
a. Logis atau
masuk akal
Sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu pengetahuan yang
tidak diakui kebenarannya.
b. Objektif
Pengetahuan yang didapat harus sesuai dengan objeknya
dan didukung oleh fakta empiris.
c. Metodik
Berarti bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara-cara
tertentu yang teratur, dirancang,diamati,dan dikontrol.
d. Sistematis
Berarti bahwa pengetahuan tersebut disusun dalam satu
system yang satu dengan lainnya saling berkaitan dan saling menjelaskan.
Sehingga merupakan satu-kesatuan yang utuh.
e. Berlaku umum
atau universal
Pengetahuan berlaku untuk siapa saja dan dimana saja
yaitu dengan cara eksperimentasi yang sama akan di peroleh hasil yang sama atau
konsisten.
f. Komulatif
berkembang dan tentative
Khasanah ilmu pengetahuan selalu bertambah dengan
hadirnya ilmu pengetahuan baru. Ilmu pengetahuan yang terbukti salah harus
diganti dengan ilmu pengetahuan yang benar (tentatif).
Berbagai cara dilakukan manusia untuk
memperoleh pengetahuan, baik melalui pendekatan nonilmiah maupun pendekatan
ilmiah. Adapun penemuan ilmu pengetahuan mereka melalui pendekatan nonilmiah
diperoleh dengan 3 cara:
1.
Prasangka
2.
Intuisi
3.
Trial and error
Untuk mencapai
kebenaran, yakni persesuaian antara pengetahuan dan objeknya, tidaklah terjadi
secara kebetulan, tetapi harus menggunakan prosedur atau metode yang tepat,
yaitu prosedur atau metode ilmiah (scientific
method) .Adapun Kelebihan dan kekurangan ilmu alamiah ditentukan oleh
metode ilmiah, maka pemecahan segala masalah yang tidak dapat diterapkan metode
ilmiah, tidaklah ilmiah.
B.
Pengertian
Metode Ilmiah
Metode ilmiah merupakan suatu cara
yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan suatu permasalahan serta
menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur, dan terkontrol.
Menurut Almadk (1939),” metode
ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan,
pengesahan dan penjelasan kebenaran. Sedangkan Ostle (1975) berpendapat bahwa
metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatuinterelasi.”
Metode Ilmiah yaitu gabungan antara
dua pendekatan rasional (deduktif) dan pendekatan empiris (induktif). Metode
Ilmiah merupakan cara dalam memperoleh pengetahuan secara ilmiah. Descartes
adalah pelopor dan tokoh rasionalisme. Menurut dia, rasio merupakan sumber dan
pangkal dari segala pengertian. Hanya rasio sajalah yang dapat membawa orang
pada kebenaran dan dapat memberi pimpinan dalam segala jalan pikiran.
Kaum rasionalis menggunakan metode
deduktif. Dasar pikiran yang digunakan dalam penalarannya diperoleh dari
ide yang menurut anggapannya sudah jelas, tegas dan pasti, dalam pikiran
manusia.Kelemahan rasionalise yaitu
bersifat abstrak, tidak dapat dievaluasi, kemungkinan dapat diperoleh
pengetahuan yang berbeda dari obyek yang sama, cenderung bersifat subyektif dan
solpsistik, yaitu hanya benar dalam kerangka pemikiran tertentu yang berbeda
dalam otak orang yang berfikir tersebut.
Kaum empirisme berpendapat bahwa pengetahuan manusia tidak diperoleh lewat
penalaran rasional yang abstrak, tetapi lewat pengalaman yang konkrit,
berpegang pada prinsip keserupaan, pada dasarnya alam adalah teratur,
gejala-gejala alam berlangsung dengan pola-pola tertentu. Dengan mengetahui
kejadian masa lalu atau sekarang akan dapat diramalkan kejadian di masa datang.
Kelemahannya belum tentu sistimatis,
dan keterbatasan alat yang digunakan (misal panca indera).
C.
Ciri-Ciri Metode Ilmiah
Agar himpunan pengetahuan ini dapat disebut ilmu pengetahuan harus
digunakan perpaduan antara rasionalisme (deduksi) dan empirisme (induksi), yang
dikenal sebagai metode keilmuan atau pendekatan ilmiah. Menurut H.
Abu Ahmadi dan A. Supatmo ciri-ciri metode ilmiah yaitu :
Ø Obyektivitas
(bebas keyakinan, perasaan dan prasangka pribadi serta bersifat terbuka)
Ø Konsisten
Ø Sistimatik.
Menurut Abdullah Aly dan Eny Rahma ciri
ilmiah yaitu:
Ø Obyektif
Ø Metodik
Ø sistimatik
dan berlaku umum
Menurut Maskoeri Jasin ciri ilmiah
yaitu :
Ø Teratur
Ø Sistematis
Ø Berobyek
Ø Bermetode
Ø Berlaku secara
universal.
D.
Kriteria Sebuah Metode Ilmiah Yang Baik
Supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah,
maka metode tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut:
1.
Berdasarkan Fakta
Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan
dikumpulkan dan yang dianalisa haruslah berdasarkan fakta-fakta yang nyata.
Janganlah penemuan atau pembuktian didasar-kan pada daya khayal, kira-kira,
legenda-legenda atau kegiatan sejenis.
2.
Bebas dari Prasangka
Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dan jauh dari
pertimbangan subjektif. Menggunakan suatu fakta haruslah dengan alasan dan
bukti yang lengkap dan dengan pembuktian yang objektif.
3.
Menggunakan Prinsip Analisa
Dalam memahami serta member! arti terhadap fenomena yang kompleks, harus
digunakan prinsip analisa. Semua masalah harus dicari sebab-musabab serta
pemecahannya dengan menggunakan analisa yang logis, Fakta yang mendukung
tidaklah dibiarkan sebagaimana adanya atau hanya dibuat deskripsinya saja.
Tetapi semua kejadian harus dicari sebab-akibat dengan menggunakan analisa yang
tajam.
4.
Menggunakan Hipotesa
Dalam metode ilmiah, peneliti harus dituntun dalam proses berpikir dengan
menggunakan analisa. Hipotesa harus ada untuk mengonggokkan persoalan serta
memadu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang
ingin diperoleh akan mengenai sasaran dengan tepat. Hipotesa merupakan pegangan
yang khas dalam menuntun jalan pikiran peneliti.
5.
Menggunakan Ukuran Obyektif
Kerja penelitian dan analisa harus dinyatakan dengan ukuran yang objektif.
Ukuran tidak boleh dengan merasa-rasa atau menuruti hati nurani.
Pertimbangan-pertimbangan harus dibuat secara objektif dan dengan menggunakan
pikiran yang waras.
6.
Menggunakan Teknik Kuantifikasi.
Dalam memperlakukan data ukuran kuantitatif yang lazim harus digunakan,
kecuali untuk artibut-artibut yang tidak dapat dikuantifikasikan Ukuran-ukuran
seperti ton, mm, per detik, ohm, kilogram, dan sebagainya harus selalu
digunakan Jauhi ukuran-ukuran seperti: sejauh mata memandang, sehitam aspal,
sejauh sebatang rokok, dan sebagai¬nya Kuantifikasi yang termudah adalah dengan
menggunakan ukuran nominal, ranking dan rating.
E.
Langkah-langkah Operasional
Metode Ilmiah
a.
Perumusan masalah
Yang dimaksud dengan masalah yaitu
pernyataan apa, mengapa, ataupun bagaimana tentang obyek yang teliti. Masalah
itu harus jelas batas-batasnya serta dikenal faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
b.
Penyusunan hipotesis
Yang dimaksud hipotesis yaitu suatu
pernyataan yang menunjukkan kemungkinan jawaban untuk memecahkan masalah yang
telah ditetapkan. Dengan kata lain, hipotesis merupakan dugaan yang tentu saja
didukung oleh pengetahuan yang ada. Hipotesis juga dapat dipandang sebagai
jawaban sementara dari permasalahan yang harus diuji ebenarannya dalam suatu obserevasi atau
eksperimentasi.
c.
Pengujian hipotesis
Yaitu berbagai usaha pengumpulan
fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang telah diajukan untuk dapat
memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut
atau tidak. Fakta-fakta ini dapat diperoleh melalui pengamatan
langsung dengan mata atau teleskop atau dapat juga melalui uji coba atau
eksperimentasi, kemudian fakta-fakta dikumpulkan melalui penginderaan.
d.
Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan ini didasarkan
atas penilaian melalui analisis dari fakta (data) untuk melihat apakah
hipotesis yang diajukan itu diterima atau tidak.
Hipotesis itu dapat diterima bila fakta yang terkumpul itu mendukung
pernyataan hipotesis. Bila fakta tidak mendukung maka hipotesis itu ditolak.
Hipotesis yang diterima merupakan suatu pengetahuan yang kebenarannya telah
diuji secara ilmiah, dan merupakan bagian dari ilmu pengetahuan.
Berdasarkan urutan stratanya, ada tiga jenis landasan ilmu:
a. Hipotesis
a. Hipotesis
Merupakan dugaan mengenai masalah yang diambil dari
pengetahuan yang telah ada.
b. Teori
b. Teori
Merupakan landasan ilmu yang telah
teruji kebenarannya, namun dimungkinkan adanya koreksi.
c. Hukum/dalil
Merupakan teori yang terbukti
kebenarannya melalui pengujian berkali-kali.
Dapat disimpulkan
bahwa ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan yang disusun secara sistimatis,
berlaku umum dan kebenarannya telah teruji secara empiris.
Menurut Schluter
(1926) mengemukakan 15 langkah dalam melaksanakan penelitian dengan metode
ilmiah. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pemilihan
bidang, topik atau judul penelitian.
2. Mengadakan survei lapangan untuk merumuskan masalah-malalah
yang ingin dipecahkan.
3. Membangun
sebuah bibliografi.
4.
Memformulasikan dan mendefinisikan masalah.
5.
Membeda-bedakan dan membuat out-line dari unsur-unsur permasalahan.
6. Mengklasifikasikan unsur-unsur dalam masalah
menurut hu-bungannya dengan data atau bukti, baik langsung ataupun tidak
langsung.
7. Menentukan data atau bukti mana yang dikehendaki
sesuai dengan pokok-pokok dasar dalam masalah.
8.
Menentukan apakah data atau bukti yang dipertukan tersedia atau tidak.
9. Menguji
untuk diketahui apakah masalah dapat dipecahkan atau tidak.
10.
Mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan.
11. Mengatur
data secara sistematis untuk dianalisa.
12.
Menganalisa data dan bukti yang diperoleh untuk membuat interpretasi.
13. Mengatur
data untuk persentase dan penampilan.
14.
Menggunakan citasi, referensi dan footnote (catatan kaki).
15. Menulis
laporan penelitian.
F.
Keunggulan Dan Keterbatasan Metode Ilmiah
Keunggulan metode
ilmiah :
a. Metode
ilmiah dapaat memberikan latihan dan kebiasaan berpikir sistematis, logis,dan
analitis.
b. Menempuh
sikap yang baik, jujur, obyektif terbuka, didiplin dan toleran.
c. Menolak
paham takhayul dan pendapat apriori atu menolak suatu pendapat tanpa
adanya bukti nyata.
Keterbatasan
metode ilmiah :
a.
Kelemahan dari panca indera.
b.
Keterbatasan dari alat yang digunakan.
c.
Kebenarannya hanya bersifat sementara (tentative).
d.
Sulit memilih fakta yang benar benar berkaitan dengan
masalah yang akan dipecacahkan.
e.
Dua fakta yang tampak belum tentu berkaitan
menunjukkan hubungan sebab akibat.
G. Sikap Ilmiah
a.
Jujur
Ilmuan wajib melaporkan hasil pengamatannya secara objektif dan jujur, penelitian tersebut diuji kembali oleh peneliti lain akan memberi hasil yang sama.
Ilmuan wajib melaporkan hasil pengamatannya secara objektif dan jujur, penelitian tersebut diuji kembali oleh peneliti lain akan memberi hasil yang sama.
b.
Terbuka
Ilmuan harus mempunyai pandangan
luas, terbuka terhadap pendapat orang lain, jauh dari praduga dan menghargai
gagasan orang lain meskipun untuk menerimanya harus melakukan pengujian
terlebih dahulu.
c.
Toleransi
Ilmuan tidak
akan merasa dirinya paling hebat, bersedia belajar dari orang lain serta tidak
pernah memaksakan pendapat orang lain
d.
Skeptis
Ilmuan akan
bersikap berhati-hati meragukan sesuatu dan skeptis, tapi kritis sehingga akan
menyelidiki dahulu bukti bukti suatu kesimpulan,keputusan atau pemecahan
masalah.
e.
Optimis
Ilmuan tidak
akan mengatakan sesuatu tidak dapat dikerjakan sebelum memikirkan dan mencoba
mengerjakannya terlebih dahulu.
f.
Pemberani
Ilmuan
mencari kebenaran, berani melawan ketidak benaran, kepura-puraan yang
menghambat kemajuan. Contohnya COPERNICUS
dan GALILIEO
g.
Kreatif dan Inovatif
Ingin
mendapatkan, Menciptakan, memvariasikan sesuatu yang baru terutama guna
mendapatkan nilai tambah.
h.
Dapat membedakan antara opini dan fakta
i.
Tidak berprasangka dalam mengambil keputusan
j.
Teliti, hati-hati dan saksama dalam bertindak
k.
Selalu ingin tahu
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Metode
ilmiah boleh
dikatakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh
pertimbangan-pertimbangan logis. Karena ideal dari ilmu adalah untuk memperoleh
interelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka metode ilmiah berkehendak
untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan menggunakan pendekatan
kesangsian sistematis. Ini berarti bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang
didapatkan lewat metode ilmiah.
Penelitian dan metode ilmiah mempunyai hubungan
yang dekat sekali, tapi tidak dapat dikatakan sama. Dengan adanya metode
ilmiah, pertanyaan-pertanyaan dalam mencari dalil umum akan mudah terjawab,
seperti menjawab seberapa jauh, mengapa begitu, apakah benar, dan sebagainya.
2.
Saran
Selaku makhluk yang mempunyai pikiran dan mempunyai pengetahuan
maka kita perlu menerapkan sikap-sikap ilmiah dalam kehidupan kita waluapun
kita bukan seorang ilmuwan. Karena sikap ilmiah merupakan sikap yang akan
memberikan dampak yang baik dalam kehidupan jika kita melaksanakannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Darmadjo,
Hendro. 2004. Ilmu Alamiah Dasar.
Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Jasin, Maskoeri.
1989. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Pt
Raja Grafindo Persada.
Amirullah, Andi.
2008. Metode Ilmiah.
http//aziko.blogspot.com./2010/03/iad-perkembangan-dan-pengembangan-html.
http//wikipedia.com/2011/04/iad-metode-ilmiah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar