ADAPTASI
1.
PENGERTIAN
ADAPTASI
Lingkungan yang selalu berubah dari waktu ke waktu mempengaruhi kehidupan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Mereka dapat melangsungkan kehidupannya dengan tempat tinggal yang berubah denga dua pilihan, yaitu dengan cara berpindah tempat untuk mencari tempat hidup (habitat) yang baru yang lebih cocok atau tetap tinggal di tempat hidup semula dengan berusaha keras untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Bagi makhluk hidup yang dapat bertahan hidup bertahan terhadap pengaruh lingkungan, umumnya akan terus menetap pada tempat tinggal tersebut berarti organisme tersebut mampu beradaptasi terhadap lingkungannya. Proses penyesuaian inilah yang disebut adaptasi. Adaptasi yaitu salah satu kemampuan yang dimiliki oleh makhluk hidup untuk mempertahankan kelestariannya.
Salah satu contoh adaptasi yang menarik yaitu kasus Biston Betularia yaitu sejenis kupu- kupu yang umumnya hidup di hutan-hutan Inggris. Kupu-kupu ini ada yang berwarna putih da nada yang berwarna gelap. Selama revolusi industri Inggris populasi kupu-kupu berwarna gelap meningkat padahal sebelum revolusi industri populasi kupu- kupu putih lah yang banyak. Hal ini terjadi karena limbah pabrik berupa asap telah membunuh lumut pada pohon dan membuat pohon tempat tinggal kupu-kupu menjadi gelap. Kupu-kupu putih beradaptasi pada pohon yang di selimuti lumut, sedangkan kupu- kupu hitam beradaptasi pada pohon tanpa lumut. Karena meningkatnya daerah industri kupu-kupu menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar tidak dimangsa oleh pemangsanya.
Dapat disimpulkan bahwa adaptasi terhadap lingkungan merupakan salah satu mekanisme seleksi alam, dan seleksi alam merupakan suatu pengaruh yang menjelaskan adanya adaptasi.
2.
KLASIFIKASI
ADAPTASI
Ada
beberapa klasifikasi adaptasi yaitu:
A.
Adaptasi
morfologi
Adaptasi morfologi adalah
penyesuaian makhluk hidup melalui perubahan bentuk organ tubuh yang berlangsung sangat lama
untuk kelangsungan hidupnya. Adaptasi ini sangat mudah dikenali dan mudah
diamati karena tampak dari luar. Contoh: aneka jenis paruh dan kaki burung,
beragam tipe mulut serangga, aneka ragam jenis akar, batang dan daun pada
tanaman.
- Adaptasi morfologi pada hewan
- Burung
Burung memiliki
bentuk kaki yang berbeda-beda disesuaikan dengan tempat hidupnya dan jenis
mangsa yang dimakannya. Berdasarkan lingkungan dan jenis makanan yang
dimakannya, bentuk kaki burung dikelompokkan menjadi lima
Bentuk paruh
burung juga beraneka ragam. Keanekaragaman bentuk paruh burung sesuai dengan
jenis makanannya.
- Serangga
Untuk memperoleh makanannya, serangga memiliki cara
tersendiri. Salah satu bentuk penyesuaian dirinya adalah bentuk mulut yang
bebedabeda sesuai dengan jenis makanannya. Bedasarkan jenis makanan yang
dimakannya, jenis mulut serangga dibedakan menjadi empat, yaitu mulut pengisap,
mulut penusuk, mulut penjilat, dan mulut penyerap.
1) Mulut pengisap
Mulut pengisap pada serangga bentuknya seperti belalai yang
dapat digulung dan dijulurkan. Contoh serangga yang memiliki mulut pengisap
adalah kupu-kupu. Kupu-kupu menggunakan mulut pengisap untuk mengisap madu dari
bunga.
2) Mulut penusuk dan penghisap
Mulut
penusuk dan penghisap pada serangga memiliki ciri bentuk yang tajam dan
panjang. Contoh serangga yang memiliki mulut penusuk dan penghisap adalah
nyamuk. Nyamuk menggunakan mulutnya untuk menusuk kulit manusia kemudian
menghisap darah. Jadi, selain mulutnya berfungsi sebagai penusuk juga berfungsi
sebagai pengisap.
3) Mulut penjilat
Mulut
penjilat pada serangga memiliki ciri terdapatnya lidah yang panjang dan berguna
untuk menjilat makanan berupa nektar dari bunga, contoh serangga yang memiliki
mulut penjilat adalah lebah.
4) Mulut penyerap
Mulut penyerap pada serangga memiliki ciri terdapatnya alat
penyerap yang mirip spons (gabus). Alat ini digunakan untuk menyerap makanan
terutama yang berbentuk cair. Contoh serangga yang memiliki mulut penyerap
adalah lalat.
- Unta
Unta
hidup di daerah padang pasir yang kering dan gersang. Oleh karena itu bentuk
tubuhnya disesuaikan dengan keadaan lingkungan padang pasir. Bentuk penyesuaian
diri unta adalah adanya tempat penyimpanan air di dalam tubuhnya dan memiliki
punuk sebagai penyimpan lemak. Hal inilah yang menyebabkan unta dapat bertahan
hidup tanpa minum air dalam waktu yang lama.
- Bentuk Gigi secara khusus
Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi
empat gigi taring besar dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham
dengan ujung pemotong yang tajam untuk mencabik-cabik mangsanya.
- Bentuk Moncong
- Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba Amerika Tengah dan Selatan.
- Makanan trenggiling adalah semut, rayap, dan serangga lain yang merayap.
- Hewan ini mempunyai moncong panjang dengan ujung mulut kecil tak bergigi dengan lubang berbentuk celah kecil untuk mengisap semut dari sarangnya.
- Hewan ini mempunyai lidah panjang dan bergetah yangdapat dijulurkan jauh keluar mulut untuk menangkap serangga
- Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan
Berdasarkan
tempat hidupnya, tumbuhan dibedakan menjadi sebagai berikut.
- Xerofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering, contohnya kaktus. Cara adaptasi xerofit. antara lain mempunyai daun berukuran kecil atau bahkan tidak berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri), batang dilapisi lapisan lilin yang tebal, dan berakar panjang sehingga berjangkauan sangat luas.
- Hidrofit. yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair, contohnya teratai, Cara adaptasi hidrofit, antara lain berdaun lebar dan tipis, serta mempunyai banyak stomata. Batangnya berongga berisi udara sehingga bias mengapung.
- Higrofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan lembap, contohnya tumbuhan paku dan lumut.
- Daun; Tumbuhan insektivora (tumbuhan pemakan serangga), misalnya kantong semar, memiliki daun yang berbentuk piala dengan permukaan dalam yang licin sehingga dapat menggelincirkan serangga yang hinggap. contoh lainnya yaitu venus flytrap, Dengan enzim yang dimiliki tumbuhan insektivora, serangga tersebut akan dilumatkan, sehingga tumbuhan ini memperoleh unsur yang diperlukan.
- Bunga; Bentuk bunga tumbuhan juga dapat dianggap sebagai adaptasi morfologi. Bentuk bunga ini berkaitan dengan cara penyerbukannya. Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu serangga umumnya memiliki warna perhiasan bunga yang menarik.
- Akar; Akar tumbuhan gurun kuat dan panjang,berfungsi untuk menyerap air yang terdapat jauh di dalam tanah. Sedangkan akar hawa pada tumbuhan bakau untuk bernapas.
B. Adaptasi Fisiologi
Beberapa contoh adaptasi fisiologi
- Adaptasi Fisiologi pada Manusia
- Jumlah sel darah merah orang yang tinggal di pegunungan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tinggal di pantai/dataran rendah.
- Ukuran jantung para atlet rata-rata lebih besar dari pada ukuran jantung orang kebanyakan.
- Pada saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine (air seni).
- Adaptasi Fisiologi pada Hewan
- Berdasarkan jenis makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi karnivor (pemakan daging). herbivor memakan tumbuhan), serta omnivor (pemakan daging dan turnbuhan). Penyesuaian hewan-hewan tersebut terhadap jenis makanannya. antara lain terdapat pada ukuran (panjang) usus dan enzim pencernaan yang berbeda. Untuk mencerna tumbuhan yang umumnya mempunyai sel-sel berdinding sel keras, rata-rata usus herbrvor lebih panjang daripada usus karnivor:
- Sistem Pencernaan Khusus pada hewan Ruminansia (pemakan rumput), memiliki tipe pencernaan khusus untuk mencerna rumput-rumputan yang memiliki dinding sel. Hewan ini bisa mencerna makanan di lambung.
- Kecepatan Metabolisme. Ketika berada di daerah dingin , kecepatan metabolism hewan berdarah panas akan meningkat.
- Sistem Kerja Tubuh pada Ikan Air Laut. Ikan air laut menghasilkan urine yang lebih pekat dibandingkan dengan ikan sungai. Hal ini disebabkan kadar garam air laut lebih tinggi daripada kadara garam air tawar, sehingga menyebabkan ikan air laut kek Akibatnya, kadar garam dalam darahnya menjadi tinggi sehingga mengurangi kepekatan cairan dalam tubuhnya, ikan mengeluarkan urine yang pekat.
- Adaptasi Fisiologi pada Tumbuhan
- Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh serangga mempunyai bunga yang berbau khas.
2. Tumbuhan tertentu menghasilkan zat
khusus yang dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan lain atau melindungi diri
terhadap herbivor. Misalnya. semak azalea di Jepang menghasilkan bahan kimia
beracun sehingga rusa tidak memakan daunnya (zat alelopati).
C. Adaptasi
Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku adalah perubahan perilaku suatu
organisme untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
1) Penyesuaian
Hewan Dalam Melindungi Diri
a.
Mimikri
Mimikri yaitu perubahan warna kulit hewan sesuai lingkungan
tempat ia tinggal, contohnya bunglon. Apabila bunglon tinggal di daun yang
hijau, tubuhnya akanberwarna hijau seperti daun. Serangga juga memiliki kemampuan
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya seperti belalang yang memiliki
bentuk seperti daun dan ranting. Hal ini menyebabkan bunglon terhindar dari
pemangsanya
b.
Autotomi
Autotomi yaitu mengelabuhi musuh dengan cara memutuskan
ekor. Cecak merupakan contoh hewan yang ekornya mudah putus, dalam keadaan
bahaya, cecak akan menggunakan cara itu untuk mengelabuhi musuh.
c.
Hibernasi
Pada saat musim dingin ular bartahan hidup dengan cara hibernasi, yaitu terlelap pada tidur khusus yang sengaja dilakukan pada saat musim dingin.
Pada saat musim dingin ular bartahan hidup dengan cara hibernasi, yaitu terlelap pada tidur khusus yang sengaja dilakukan pada saat musim dingin.
d.
Estivasi
Estivasi yaitu tidur dikala musim panas, pada saat musim panas beberapa hewan bergerak mencari perlindungan dan tidur karena udaranya sangat panas dan kering. Contoh hewan yang melakukan estivasi yaitu kelelawar dan tupai.
Estivasi yaitu tidur dikala musim panas, pada saat musim panas beberapa hewan bergerak mencari perlindungan dan tidur karena udaranya sangat panas dan kering. Contoh hewan yang melakukan estivasi yaitu kelelawar dan tupai.
e.
Munculnya
paus ke permukaan laut.
Paus merupakan hewan mamalia yang hidup diair. Mereka
bernafas menggunakan paru – paru untuk mrnghirup undara yang menggandung
oksigen, hewan tersebut muncul kepermukaan air laut.
f.
Pengeluaran
cairan tinta (tentacles) oleh cumi-cumi dan gurita.
Untuk melindungi diri dalam keadaan bahaya cumi-cumi dan
gurita akan mengeluarkan tinta hitam dari tubuhny, sehingga musuh tidak dapat
mengetauhi keberadaannya karena lingkungannya gelap.
g.
Perilaku
Produksi
Dalam perilaku reproduksi, biasanya seekor hewan jantan
bertarung dengan jantan lain. Hal ini terjadi agar dapat menguasai si betina
dan dapat melakukan perkawinan untuk berkembang biak. Ada pula jantan yang
menunjukkan bagian-bagian tertentu dari tubuhnya untuk menarik perhatian si
betina. Contohnya, burung merak jantan akan mengembangkan bulu ekornya untuk
menarik perhatian betina saat musim kawin.
h.
Adaptasi
tingkah laku rayap
Pada saat mengalami pengelupasan kulit, hewan flagellata
pada usus bagian belakang rayap ikut terkelupas. Untuk mendapatkan kembali
flagellata tersebut, rayap biasanya memakan kembali kelupasannya kulitnya.
i.
Tingkah
laku lebah, kelabang dan kalajengking
Lebah, kelabang, dan kalajengking melindungi diri dari
musuhnya dengan cara mengeluarkan racun yang terdapat pada ujung ekornya.
.Kalajengking
j.
Siput
Siput memiliki cangkang yang seperti rumah baginya.
Cangkangnya kuat untuk melindunginya dari musuh siput akan masuk ke dalam
cangkang tersebut jika terancam oleh musuhnya selain sipu, kura-kura dan penyu
juga memiliki cangkang yang bisa melindungi mereka, namun penyu tidak bisa
masuk ke dalam cangkangnya.
k. Walang Sangit
Walang sangit melindungi dirinya
dari musuh dengan cara mengeluarkan bau yang sangat menyengat yang dapat
mengusir musuhnya.
l.
Landak
Landak mempunyai kulit berduri dan
kaku. Saat ada musuh landak mengembangkan duri nya dan berusaha membelakangi
musuhnya itu lalu menyerang dengan durinya. Walau duri landak tidak beracun
namun dapat melukai musuhnya.
m. Luing atau kaki seribu
Kulit luing terdiri dari ruas-ruas
yang keras. Pada saat mendapatkan serngan dari musuh luing dengan cepat
menggulung badannya untuk melindunggi dirinya. Hewan lain yang dapat menggulung
badannya yaitu trenggiling
n. Musang, kecoa, kumbang dan ular tak
berbisa
Hewan-hewan tersebut memiliki
prilaku sama saat terancam dari musuhnya. Mereka pura-pura mati sehingga
musuhnya mengira mereka benar mati dan meninggalkan mereka. Setelah itu mereka
berusaha untuk lari.
2)
Penyesuaian Tumbuhan Dalam
Melindungi Diri Dari Musuh
Tumbuhan
memiliki bagian tubuh yang berguna untuk melindungi diri. Bagian tubuh setiap
tumbuhan tersebut berbeda-beda. Beberapa cara tumbuhan melindungi
diri dari musuhnya.
a. Bambu
Saat
menyentuh bambu, tangan akan terasa gatal. Hal ini karena bambu mempunyai
rambut-rambut halus. Rambut-rambut halus tersebut dapat menyebabkan gatal-gatal
di kulit.
b.
Salak, Bunga
Mawar, dan Putri Malu
Tanaman
salak, bunga mawar, dan putri malu mempunyai duri. Duri ini untuk melindungi
diri dari musuhnya. Duri tersebut dapat melukai hewan yang mencoba mengganggunya.
c.
Pohon Nangka,
Pohon Karet, dan Bunga Kamboja
Jenis-jenis tumbuhan
tersebut mampu mengeluarkan getah. Getah dapat menempel ke tubuh hewan yang
mengganggunya. Getah yang menempel menyebabkan hewan sulit bergerak. Dengan
demikian, tumbuhan tersebut terhindar dari gangguan hewan.
d.
Buah Durian
Kulit buah durian
memiliki duri yang sangat tajam. Duri ini sebagai alat pertahanan diri dari
musuhnya. Adanya kulit berduri ini membuat biji yang berada di dalam buah
terlindung. Biji pada buah durian dapat digunakan sebagai alat
perkembangbiakan.
e.
Buah Belimbing
Buah belimbing saat
masih muda terasa pahit dan sepat. Oleh karena itu, tidak ada hewan yang
memakan buahnya. Dengan demikian, biji di dalam buah belimbing terlindungi.
Biji ini digunakan sebagai alat perkembangbiakan.
DAFTAR PUSTAKA
Sunarto, Nono. 2004. Materi dan pembelajaran IPA SD. Jakarta:
UT
Yosaphat dkk. 2007. Konsep dasar IPA SD. Jakarta: UT
Sulistyanto, Heri. 2008. IPA5 untuk kelas 5 SD/MI. Jakarta: Pusat
Perbukuan Depdiknas
Rositawati, S. 2008. Senang belajar IPA5 untuk kelas 5 SD/MI. Jakarta:
Pusat Perbukuan Depdiknas